Rabu, 26 Juni 2013

Situs Jejaring Sosial (Bad News and Good News)


         
                 Era globalisasi saat ini mendorong munculnya bebagai penemuan – penemuan dari berbagai hal, tidak terkecuali dalam bidang telekomunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini ditandai dengan penemuan internet sebagai pintu gerbang seseorang untuk mengakses informasi yang tak terbatas.
            Seiring dengan perkembangan yang begitu cepat tersebut, munculah sebuah inovasi untuk melakukan komunikasi dengan  media internet tersebut, dan akhirnya munculah yang dinamakan jejaring sosial. Dalam perkembangannya kita dapat merasakan dampak yang dihasilkan  dari jejaring sosial tersebut. Dalam pembahasan ini kita akan mencoba mengkorelasikan dampak jejaring sosial dan akan kita sedikit korelasikan dengan  kebudayaan yang ada di Indonesia ini. Akan kita lihat apa saja dampak positif dan negative yang dihasilkan dari dua hal tersebut.
Sebagai permulaan kita akan membahas mengenai seluk - beluk jejaring sosial. Pada dasarnya Situs jejaring sosial (bahasa Inggris: Social network sites) merupakan sebuah website berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia.
Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas - luasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti – tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow). Tahun 2012, muncul kembali dan menambah kembali situs jejaring sosial untuk semua usia yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut post.
 Dan pada saat ini muncul juga istilah Media sosial. Walaupun hampir sama namun antara jejaring sosial dan media sosial adalah berbeda. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Teknologi media sosial mengambil berbagai bentuk termasuk majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan proses sosial (self-presentasi, self-disclosure) Kaplan dan Haenlein menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Horizons Bisnis mereka diterbitkan dalam 2010. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial. Contoh media sosial adalah Kompas.com, Wikipedia, Republika.ac.id, Gunadarma.ac.id, dll.

Lalu bagaimana kita melihat dari sisi budaya yang ada di Indonesia sendiri. Pada dasarnya masyarakat Indonesia seperti Negara – Negara asia lainnya, yang sangat gemar membangun hubungan kekerabatan. Situs – situs jejaring sosial tersebut sangat laris di Negara – Negara asia karena situs tersebut dapat membangun relasi secara luas dan mendekatkan berbagai lapisan masyarakat, dan menciptakan hubungan relasi yang luas yang tak terbatas ruang dan waktu. Sedangkan di Indonesia sendiri sebagai negara berkembang yang sangat terbuka dengan kemajuan teknologi dan sangat update dengan hal – hal yang terjadi di dunia saat ini tentunya sangat terpengaruh dengan datangnya situs jejaring sosial tersebut, seseorang dapat melihat informasi seseorang, dan seseorang bebas mengupdate apa yang sedang mereka lakukan, dimana orang tersebut dan hal- hal mengenai kehidupan orang tersebut. seseorang dapat dengan leluasa menyampaikan apa yang ada didalam pikirannya, yang mereka rasakan, sehingga bisa dikatakan jejaring sosial dapat menjadi wadah seseorang untuk bertukar pikiran atau sharing mengenai apapun yang mungkin tidak bisa mereka nyatakan didalam kehidupan nyata. Budaya malu – malu kucing  kini mulai bergeser dengan ditemukannya jejaring sosial. Hal lain yang mulai bergeser adalahsikap kepedulian seseorang terhadap lingkungan sekitarnnya. Hal ini terjadi Karen saat seseorang mulai sibuk dengan dunia maya – nya hubungan komunikasi dengan lingkungan sekitar mulai berkurang karena dirasa dunia maya lewat jejaring sosial tersebut lebih asik, intensitas pertemuan seseorang menjadi berkurang dan digantikan dengan pertemuan mereka di dunia maya. Namun media sosial juga mempunyai andil dalam menyebarkan kebudayaan ke daerah atau ke ora – orang yang pada awalnya tidak mengetahui mengenai suatu kebudayaaan. Lebih lanjut mari kita lihat dampak apa saja yang dihasilkan dari jejaring sosial ini.
Dampak positif :
  • ·                     Memperluas jaringan pertemanan, orang - orang akan menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung. Walaupun terkesan hanya dunia maya namun tidak dapat dipungkiri jaringan hubungan yang dibentuk dari dunia maya akan lebih luas dibandingkan melalui melalui komunikasi secara tatap muka. Ruang dan waktu dapat dilalui dengan orang – orang ditempat dan waktu yang mungkin berbeda, dan hal tersebut tentunya tidak dapat kita lakukan apabila kita berkomunikasi secara langsung.
  • ·                     Dalam segi budaya pembelajaran metode belajar anak dan remaja, Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan social yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisai dengan public dan mengelola jaringan pertemanan.  Informasi yang mereka dapatkan dari orang – orang yang mempunyai tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya seperti dari luar negeri akan membuat pola pikir remaja dan anak – anak akan lebih terbuka mengenai perkembanganyang sedang terjai pada saat tersebut.

  • ·                     Situs jejaring social membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
  • ·                     Melalui jejaring sosial tersebut kita akan menemukan orang – orang yang mempunyai latar belakang yang berbeda – beda. Dan hal tersebut dapat kita gunakan untuk sekedar memperkenalkan kebudayaan kita ataupun saling berbagi informasi mengenai budaya masing – masing, sehingga secara tidak sadar budaya kita lebih dikenal dan tentunya diharapkan dari komunikasi lewat jejaring sosial tersebut kita dapat mengembangkan budaya kita ke seluruh dunia.
  • ·                Masyarakat khususnya Anak – anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan dengan tantangan berbagai kebudayaan yang berbeda mereka akan berusaha untuk bisa mengerti mengenai pola interaksi yang diterapkan dengan orang – orang yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda.

             Setelah kita melihat dampak postif yang dihasilkan oleh jejaring sosial, tentunya kita akan melihat bagaimana dampak negatif yang kita rasakan pada saat ini..
Dampak Negativ :
  • ·                     Secara disadari atau pun tidak situs jejaring sosial akan membuat seseorang menjadi egois. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati terhadap apa yang ada disekitarnya dan sibuk dengan jejaring sosial tersebut
  • ·                     Apabila kita sedikit melihat dari segi budaya yang berkembang. Jejaring sosial juga mempunyai peranan dalam mengembangkan budaya popular yang sedang update di dunia pada saat tersebut, sehingga budaya – budaya tradisional walaupun ada tempat untuk mengembangkannya tapi masih kalh dengan budaya popular yang beredar di jejaring sosial.
  • ·                     Mulai maraknya penipuan penipuan dengan menggunakan akun yang menggunakan  palsu, yang dimaksudkan bisa untuk mendapatkankeuntungan material ataupun untuk kepentingan pribadi seperti meneror seseorang dan hal – hal lainnya.
  • ·                     Jejaring sosial sebagai salah satu produk dari perkembangan internet tentunya tidak lepas dari persebaran informasi yang tanpa batas. Dan salah satu hal yang hal yang cukup beresiko adalah persebaran pornografi dan sex. Sebagai bangsa timur yang menjunjung nilai norma kesopanan yang tinggi tentunya hal tersebut merupakan hal yang tentunya kita jauhi, namun pada kenyataanya banyak konten / isi – isi dalan jejaring sosial tersebut yang berbau pornografi. Foto – foto pribadi yang tentunya tidak patut untuk disebarkan secara sengaja atau tidak sengaja tersebar , sehingga hal tersebut menjadi keprihatinan bersama, apakah nilai kesopanan yang kita junjung selama ini harus terkikis dengan hadirnya sebuah media yang tentunya untuk memudahkan kita bersama dan bukannya untuk melakukan hal – hal yang dirasa kurang terpuji bagi kita sekalian.
  • ·                     Karena jejaring sosial adalah media interaksi yang tidak perlu mempertemukan antara satu orang dengan yang lainnya, hal ini menebabkan semakin besarnya kesalah pahaman yang terjadi akibat salah menafsirkan pesan – pesan yang disampaikan oleh seseorang. Banyak kasus menunjukkan banyak perselisihan yang terjadi akibat salah tafsir antara satu orang dan yang lainnya. Sehingga dalam menyusun sebuah pesan yang kita tampilkan dijejaring sosial tentunya harus mempunyai makna yang jelas dan tidak mengandung hal – hal yang bisa menimbulkan perselisihan.
      Sebagai penutup dan kesimpulan dari tulisan ini adalah; jejaring sosial yang pada dasarnya digunakan untuk membantu kita untuk menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain tentunya harus kita manfaatkan dengan sebaik – baiknya. Kita tentunya bisa memberikan batasan – batasan yang pasti sehingga jejaring sosial tersebut dapat bermanfaat bagi kita dan bukannya merugikan bagi kita.. 

Sumber :


  • ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI JEJARING SOSIAL PENJUALAN BERBASIS WEB, (Muhammad Ridwan Nawawi, Muhammad Irfani Sahnur, Dino Dwiyaksa) 2008




 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar